Selasa, 11 Oktober 2016

Suka Duka Menjadi Masyarakat Masa Kini Penikmat E-Commerce

Suka Duka Menjadi Masyarakat Masa Kini Penikmat E-Commerce
Oleh : Nabella Permata Sari (1634010048)

Mungkin beberapa dari kita sudah tak asing lagi bila mendengar kata E-Commerce atau yang biasa diartikan dengan perdagangan elektronik (online). Apalagi bagi para generasi muda yang lahir di tahun 1990-an pastilah banyak yang sudah mengerti apa itu E-Commerce.
Electronic Commerce (E-Commerce) atau disebut juga perdagangan elektronik merupakan aktivitas yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, pemasaran barang ataupun jasa dengan memanfaatkan sistim elektronik seperti internet ataupun jaringan komputer.
E-commerce juga melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan proses transaksi elektronik seperti transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistim pengolahan data inventori yang dilakukan dengan sistim komputer ataupun jaringan komputer dan lain sebagainya.
Dalam teknologi informasi e-commerce dapat dikategorikan sebagai bagian dari e-business dimana e-business memiliki cakupan yang lebih luas baik dari segi aktivitas ataupun jenis jenis kegiatan yang dilakukannya.
Jenis E-Commerce
Ada beberapa jenis e-commerce yang biasanya dilakukan banyak orang melalui media internet seperti di jelaskan di bawah ini.
1# E-Commerce Business To Business (B2B)
Jenis e-commerce Business to Business atau B2B adalah bisnis yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan bisnis di dalamnya dimana kedua belah pihak biasanya sudah saling mengenal dan saling mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan satu sama lain.
Biasanya jenis bisnis B2B dilakukan secara berkelanjutan atau saling berlangganan, transaksi ini dilakukan karena diantara kedua belah pihak saling menguntungkan dan adanya kepercayaan satu sama lain.
Contoh dari bisnis B2B adalah dua perusahaan yang saling mengadakan transaksi jual beli atau supply barang yang dilakukan melalui transaksi online dari internet, begitu juga dengan payment yang biasanya mereka lakukan yaitu dengan menggunakan kredit card dari internet.
2# E-Commerce Business To Consumer (B2C)
Jenis E-Commerce B2C adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen, seperti antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke konsumen umum secara online. Disini pihak produsen akan melakukan bisnis dengan menjual dan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada pihak produsen, yang artinya produsen hanya menjual atau memasarkan produk ataupun jasanya dan pihak konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.
3# E-Commerce C2C
Jenis E-Commerce Consumen to Consumen dilakukan antara konsumen dengan konsumen, sebagai contoh pelanggan dari sebuah produsen akan menjual kembali kepada konsumsen lainnya.
4# E-Commerce Consumen to Business (C2B)
Jenis E-Commerce Consumen To Businses dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk ataupun jasanya, sebagai contoh konsumen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang dia inginkan melalui media internet kepada para produsen, yang kemudian produsen yang mengetahui permitnaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsument tersebut.
Di Indonesia sendiri, sudah terdapat banyak wadah untuk jual-beli online, sebagai contoh yaitu melalui social media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, kemudian ada juga website yang memang khusus diperuntukkan untuk jual-beli online, beberapa yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat yaitu, Tokopedia, Lazada, BukaLapak, Elevania, OLX, Blibli.com, Shopee dan masih banyak lagi.
Berbicara mengenai jual-beli online, disini saya sebagai konsumen sekaligus penikmat e-commerce ingin berbagi cerita berdasarkan pengalaman yang telah saya dapatkan selama bertahun-tahun di bidang jual-beli online ini.

Pertama kali saya mencoba memasuki dunia jual-beli online ini  saat saya masih duduk di bangku smp, secara tidak sengaja ketika saya sedang bermain facebook, saya menemukan sebuah grup jual-beli yang bernama “ETALASE ONLINE”. Karena penasaran sayapun akhirnya mencoba untuk bergabung dengan grup tersebut, beberapa saat setelah saya menjadi anggota grup, sayapun kemudian mulai membaca postingan-postingan yang telah dikirim oleh para anggota grup, ternyata kebanyakan dari postingan berisi tentang penjualan handphone, jadi para anggota grup banyak yang memosting menawarkan handphone mereka serta menjelaskan spesifikasi dan mematok harga yang sesuai dengan pasaran. Namun terkadang tidak semua handphone itu dijual, melainkan ada juga yang hanya sekedar untuk barter maupun tukar tambah. Kemudian anggota grup yang lain banyak yang merespon melalui kolom komentar, mereka saling tawar-menawar dengan si penjual kemudian apabila sudah cocok maka si penjual dan pembeli ini akan menghubungi lebih lanjut dimana tepatnya mereka akan bertemu dan melangsungkan transaksi (Cash On Delivery/COD).



















Sayapun telah mencoba langsung jual-beli online melalui grup facebok dan bahkan masih berlanjut hingga saat ini, entah itu membantu teman untuk menjualkan handphone nya ataupun terkadang hanya sekedar memosting handphone saya sendiri untuk mencari tukar tambah saat saya sudah merasa bosan. Tak terhitung entah sudah berapa kali saya menukarkan handphone saya melalui grup jual-beli online sejak saya smp. Memang mudah dan praktis, kita bisa dengan sesuka hati berganti handphone ketika sudah merasa bosan tanpa harus membeli baru di counter handphone yang tentunya harganya lebih mahal, tetapi resikonya pun juga besar, kita harus benar-benar jeli ketika sedang bertransaksi, kita harus mengecek dengan teliti semua bagian-bagian handphone tersebut agar tidak merasa dirugikan, jika dirasa tidak cocok maka kita bisa membatalkan transaksi tersebut.
            Kemudian, dari grup jual-beli online itu pula saya mulai mencoba berbisnis online, bisnis pertama yang saya jalani yaitu membuka pesanan garskin, saya menjadi reseller dari salah satu supplier garskin di kota saya, garskin sendiri adalah stiker untuk melindungi body dari handphone, stiker tersebut dibuat sesuai keinginan dari pembeli, jadi pembeli bisa menentukan sendiri gambar yang akan mereka jadikan garskin. Saya pun mempromosikan bisnis saya ini juga melalui grup jual-beli facebook, untung yang saya dapatkan tidak seberapa tetapi setidaknya cukup untuk tambahan uang saku sehari-hari.
            Lalu bisnis selanjutnya yang pernah saya jalani juga berasal dari dunia online, namun kali ini saya memanfaatkan website jual-beli yang memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, yaitu Tokopedia. Saya menjalankan bisnis ini ketika duduk di bangku SMA. Awalnya memang agak bingung dan tidak tau bagaimana sistem jual-beli yang berlaku di tokopedia sendiri, namun karena penasaran, saya pun mulai membuat akun di Tokopedia dan kemudian mulai mencari-cari barang yang saya inginkan. Bisnis yang saya jalankan yaitu menjual masker untuk perawatan wajah, awalnya saya berpikir hanya sekedar iseng saja, namun ternyata setelah saya coba untuk memesan dan menjualnya kembali ke teman-teman terdekat responnya sangat baik, bahkan laris dalam hitungan hari.

  
Gambar diatas adalah tampilan awal ketika sudah masuk ke akun Tokopedia. Di kolom cari produk kita dapat mengetikkan apa saja yang kita inginkan dan dalam hitungan detik maka akan muncullah berbagai macam produk dari daerah di seluruh Indonesia.


Sistem jual-beli di Tokopedia sendiri sangat mudah, praktis dan tentunya aman. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, salah satu contoh produk yang dijual di Tokopedia yaitu kosmetik. Ketika pembeli ingin membeli barang yang diinginkan, pembeli bisa terlebih dahulu menanyakan stok maupun varian yang diinginkan kepada si penjual di kolom diskusi produk. Atau mungkin pembeli juga bisa langsung mengirim pesan kepada si penjual. Lalu apabila si penjual sudah menjawab ketersediaan stok dari barang yang diinginkan, pembeli bisa langsung membelinya.
 Pembeli hanya tinggal mengisi kolom-kolom yang diperlukan sesuai keinginan pembeli.
Yang saya suka dari Tokopedia ini sendiri adalah cara pembayaran yang sangat mudah. Bagi pembeli yang mungkin sangat ingin membeli produk online namun tidak mempunyai rekening bank, Tokopedia menyediakan pembayaran melalui Indomaret/Alfamart/Alfamidi juga bisa melalui Kantor Pos terdekat, ini sangat memudahkan sekali bagi para remaja yang mungkin belum mempunyai rekening bank.
Kemudian tidak perlu khawatir akan tertipu oleh penjual bila kita bertransaksi melalui Tokopedia ini, karena semua uang yang telah kita bayarkan akan ditampung terlebih dahulu di rekening Tokopedia, hingga barang yang kita inginkan sudah sampai di tujuan barulah uang yang tertampung tersebut disalurkan ke penjual.
Karena sistem jual-beli yang sangat mudah inilah akhirnya saya dapat menjalankan bisnis berjualan masker hingga berbulan-bulan dan tentunya menghasilkan keuntungan yang lumayan banyak.
Namun, selain keuntungan yang saya dapatkan, dari Tokopedia pula lah saya juga merasakan bagaimana pahitnya jual-beli online. Pasalnya, saya sempat tertarik ketika secara tidak sengaja melihat produk sebuah handphone yang spesifikasinya bagus dan harganya pun bisa dibilang lebih murah dari harga pasaran, ketika saya mulai menanyakan produk ke penjual ternyata si penjual menyarankan untuk transaksi melalui jalur pribadi bukan melalui Tokopedia sendiri, karena saya pun sudah sangat tergiur dengan harganya yang murah akhirnya saya pun mentransfer uang ke penjual, namun setelah beberapa saat saya mulai menyadari bahwa saya tertipu oleh si penjual dikarenakan barang yang dimaksutkan tidak segera dikirim justru si penjual menyuruh saya untuk mentransfer uang lagi dengan embel-embel produk tersebut merupakan produk promosi, harus membeli dua buah handphone sekaligus baru barang bisa dikirim. Dari situlah saya mulai merasa marah, menyesal, dan secara otomatis meminta kepada si penjual agar uang yang telah saya transfer segera dikembalikan, namun ibarat nasi sudah menjadi bubur, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan selain mengikhlaskannya karena si penjualpun ternyata tak lebih dari seorang penipu.
Dari situlah saya mulai berhati-hati ketika melakukan transaksi jual-beli online kembali. Harusnya transaksi hanya dilakukan di platform “Tokopedia” saja maupun di website lainnya yang memang khusus menyediakan wadah untuk jual-beli online. Intinya jangan memutuskan untuk melanjutkan transaksi bila tidak ada bukti nyata bahwa si penjual memang benar-benar sudah pernah mengirimkan produk ke para pembeli(testimoni).

Kesimpulan
E-Commerce memang membawa dampak yang berbeda-beda bagi setiap penggunanya. Generasi muda harus bisa mengikuti perkembangan zaman, yaitu salah-satunya dengan menggunakan e-commerce yang memang sudah menjadi tren di masyarakat. Namun terlepas dari itu semua, kita tetap harus berhati-hati dan jangan mudah terlena oleh tampilan yang disuguhkan di dunia online saja, karena biasanya apa yang kita bayangkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Tetap gunakan E-Commerce dengan sebaik mungkin, ambil sisi positifnya dan tinggalkan sisi negatifnya.



                                           



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar